YONIF LINUD-503 MAYANGKARA
Pada permulaan perjuangan fisik pemuda-pemuda dari sebagian besar kampung Kedondong dan Surabaya telah tergabung dalam satu kesatuan di bawah pimpinan Djarot Subiantoro mantan tokoh Jibaku Tai, setelah disusun menjadi Batalyon, pasukan ini berada di Gubeng dan bernama Batalyon BPRI, dengan didudukinya kota Surabaya oleh musuh, maka Kesatuan mundur ke sepanjang, Krian dan akhirnya mempertahankan Ds. Perning kec. Jetis Kab. Mojokerto
Kompi Sriwijaya yang anggota-anggotanya berasal dari bekas Heiho di bawah pimpinan Kapten Jansen Rambe bergabung dengan Batalyon Djarot pada tanggal 9 Desember 1945. Kesatuan diresmikan menjadi Batalyon IX dipimpin oleh Mayor Djarot Subiantoro, selanjutnya bergabung ke Resimen XXXII pimpinan Letkol Kristanto kemudian Komandan Batalyon berpindah dan menempati Desa Mantup Kecamatan Mantup
Sektor Surabaya Barat menjadi tanggung jawab meliputi batas desa Banjeng sampai batas Selatan desa Kupang Kemlagi Mojokerto sebelum daerah diserahkan kepada Batalyon IX, beberapa pasukan yang pernah bertugas antara lain dari Pasukan Hizbullah, Pasukan Pesindo, Kompi Macan Kera dibawah pimpinan Kapten Sampurno, Kompi Matosin dan sepasukan Penggempur Dalam (PD) dipimpin oleh Sriyono.
Berdasarkan surat penetapan/Keputusan Kasad nomor 235/Kasad/Pnt/1950 tanggal 27 Oktober 1950 dan berdasarkan Instruksi Panglima Divisi I nomor 66/BS.D.IV.I/1951 tanggal 7 Desember 1951 lokasi Batalyon yang semula bertuliskan “Djarot” dan badge kuda putih Mayangkara diganti dengan emblem “BRAWIJAYA” dan tanda lokasi 503 di lengan baju kanan sedang pada lengan baju kiri kuda putih Mayangkara di lengan kanan sebagai tanda pengenal Satuan baru. Berdasarkan surat Keputusan Kasad nomor : Skep/1277/XII/1975 tanggal 10 Desember 1975 status Batalyon Infanteri 503 masuk organiK Kostrad.
Berdasarkan surat perintah Panglima Kostrad nomor Sprin/240/III/ 1975 tanggal 9 Maret 1977 Batalyon Infanteri 503 masuk organiK Brigif Linud 18 Trisula Kostrad lokasi dan emblemnya Brwijaya diganti dengan emblem Kostrad dan angka 503 di lengan baju kiri dan emblem Trisula di lengan baju kanan dengan Tunggul Batalyon “AMRABHAWA YUDHA”.
Berdasarkan surat keputusan Kasad nomor Skep/489/IX/1987 tanggal 5 September 1987 tunggul Batalyon Infanteri Lintas Udara 503 “AMRABHAWA YUDHA” diganti dengan tunggul “MAYANGKARA”.
Penugasan
a. Perang Kemerdekaan I di Jawa Timur tahun 1945 s.d. tahun 1946 dipimpin oleh Mayor Djarot Subiantoro.
b. Penumpasan PKI di Madiun dan Bojonegoro tahun 1948 dipimpin oleh Mayor Djarot Subiantoro.
c. Perang Kemerdekaan II di Jawa Timur tahun 1948 s.d. tahun 1949 dipimpin oleh Mayor Djarot Subiantoro.
d. Penumpasan RMS di Seram Maluku tahun 1952 s.d. tahun 1953 dipimpin oleh Kapten Jansen Rambe.
e. Penumpasan DI/TII di Bontain Sulawesi Selatan Timur tahun 1955 s.d. tahun 1956 dipimpin oleh Kapten Daud.
f. Penumpasan DI/TII di Polopo Sulawesi Selatan Timur tahun 1956 s.d. tahun 1957 dipimpin oleh Mayor Saleh Munir.
g. Polisi PBB Garuda I Mesir tahun 1956 s.d. tahun 1957.
h. Penumpasan PRRI/Permesta di Manado II tahun 1958 s.d. tahun 1959 dipimpin oleh Mayor Saleh munir.
i. Penumpasan PRRI/Permesta di Manado II tahun 1961 s.d. tahun 1962 dipimpin oleh Mayor Sukarmin.
j. Penumpasan DI/TII di Toli-Toli/Sulawesi Tengah tahun 1963 dipimpin oleh Mayor Mujoko Santoso.
k. Tugas Dwikora I di Kalimantan Timur tahun 1965 s.d. tahun 1966 dipimpin oleh Mayor Sarengat.
l. Penumpasan G.30.S/PKI di Jawa Timur tahun 1966 dipimpin oleh Letkol Edi Sularno.
m. Operasi Seroja I tahun 1978 s.d. 1979 di Timor Timur dipimpin oleh Mayor Inf MT. Panjaitan.
n. Operasi Seroja II tahun 1981 s.d. 1982 di Timor Timur dipimpin oleh Letkol Inf Bagus Hartono dan Mayor Inf S. Tambunan.
o. Operasi Seroja III tahun 1984 s.d. 1985 di Timor Timur dipimpin oleh Letkol Inf V. Dwi Asmoro.
p. Operasi Perdamaian PBB Garuda XII tahun 1992 di Kamboja dipimpin oleh Letkol Inf Erwin Sujono.
q. Operasi Seroja IV tahun 1994 s.d. 1995 di Timor Timur dipimpin oleh Letkol Inf Soenarko MD dan Letkol Inf Sukimin.
r. Pam Pemilu tahun 1997 di Timor Timur dipimpin oleh Letkol Wahyudi.
s. Pam Rahwan Ambon tahun 1999 di Ambon dipimpin oleh Letkol Inf Robert Lumempow.
t. Pam Obyek Vital Nasional tahun 2000 s.d. 2001 di Timika Irja dipimpin oleh Letkol Inf M. Akib.
u. Pam Rahwan Ambon tahun 2002 s.d. 2003 di Ambon dipimpin oleh Letkol Inf Tri Soewandono.
v. Pam Opslihkam tahun 2004 di Aceh dipimpin oleh Letkol Inf Bahman.
Nah, sudah tahukan kiasan sejarah nama kesatuan kita? jadi penggunaan nama mayangkara bukan sebuah pemberian nama yang sekadarnya melainkan sebagai pengingat bagi kita terhadap pengorbanan para pahlawan kita, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan melanjutkan perjuangannya melalui mengisi kemerdekaan dengan terus belajar dan membaktikan diri kepada bangsa dan negara tercinta.........
MAYANGKARA 32.......YES, WE CAN..............
Operasi Seroja I tahun 1978 s.d. 1979 di Timor Timur dipimpin oleh Mayor Inf MT. Panjaitan.
BalasHapus"Dipimpin oleh Mayor Inf B.T. Panjaitan"
(Mohon dijadikan periksa)
A.Y. Panjaitan (Putra B.T. Panjaitan)